Apa itu kunang-kunang, apa nama latinnya, apa saja jenisnya, menjadi indikator apa,apa makananannya, beraoa lama umur/usianya, apa saja siklus hidupnya, dari mana sinarnya berasal? Yuk kita simak penjelasan lengkapnya.
Kunang-kunang adalah serangga kecil yang biasanya terlihat di malam hari dan memiliki kemampuan mengeluarkan cahaya dari tubuhnya yang disebut bioluminesensi. Cahaya ini dihasilkan oleh reaksi kimia dalam tubuhnya yang melibatkan zat luciferin dan enzim luciferase.
Kunang-kunang menggunakan cahaya ini untuk menarik pasangan atau untuk menakuti predator. Anda bisa menemukan hewan ini di daerah yang lembap seperti hutan, persawahan, atau di sekitar air.
Baca juga:
* Pengertian Hutan
Nama Lain Kunang-kunang

Kunang-kunang juga dikenal dengan beberapa nama lain di berbagai daerah, di antaranya adalah:
Firefly (Inggris): Nama yang digunakan di banyak negara berbahasa Inggris, mengacu pada kemampuannya mengeluarkan cahaya.
Luciola (Italia): Nama yang digunakan di Italia untuk menyebut hewan ini.
Lightning bug (Inggris): Nama lain dalam bahasa Inggris yang juga mengacu pada kemampuan mengeluarkan cahaya.
Lampyridae (Latin): Nama ilmiah untuk keluarga serangga yang mencakup kunangkunang.
Hotaru (Jepang): Nama dalam bahasa Jepang.
Kelip-kelip (Indonesia/Malaysia): Nama yang digunakan di Indonesia dan Malaysia untuk menyebut kunangkunang.
Tondo-tondo (Filipina): Nama dalam bahasa Tagalog.
Itu hanya beberapa nama alternatif untuk kunang-kunang di berbagai daerah di seluruh dunia.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Kelas: | Insecta |
Infrakelas: | Neoptera |
Superordo: | Endopterygota |
Ordo: | Coleoptera |
Subordo: | Polyphaga |
Infraordo: | Elateriformia |
Superfamili: | Elateroidea |
Famili: | Lampyridae |
Cahaya Kunang kunang
Dari mana cahaya hewan ini berasal? Cahaya hewan ini dihasilkan dari reaksi kimia dalam tubuh kunang-kunang yang melibatkan zat luciferin dan enzim luciferase.
Cahaya / sinar hewan ini dihasilkan oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.
Jenis Kunang-kunang
Terdapat berbagai jenis kunang-kunang di seluruh dunia, namun di bawah ini adalah beberapa contoh jenis-jenis yang umum ditemukan:
- Kunang-kunang api (Photinus pyralis): Jenis yang paling umum ditemukan di Amerika Utara. Memiliki cahaya yang berkedip-kedip dan biasanya ditemukan di hutan dan daerah terbuka.
- Kunang-kunang kelapa (Pteroptyx tener): Jenis yang ditemukan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Biasanya ditemukan di sekitar pohon kelapa dan pohon keluarga palma lainnya.
- Kunang-kunang hitam (Lampyris noctiluca): Jenis yang ditemukan di Eropa dan Asia Barat. Memiliki cahaya yang terus menerus dan biasanya ditemukan di padang rumput dan hutan.
- Kunang-kunang kaca (Phausis reticulata): Jenis yang ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah. Memiliki cahaya yang sangat terang dan biasanya ditemukan di hutan hujan.
- Kunang-kunang laut (Vargula hilgendorfii): Jenis yang ditemukan di perairan laut di Jepang dan sekitarnya. Memiliki cahaya yang biru dan biasanya ditemukan di perairan laut yang tenang dan gelap.
Itu hanya beberapa contoh jenis kunang-kunang yang ada di seluruh dunia, namun terdapat banyak lagi jenis lainnya dengan ciri-ciri yang unik dan menarik.
Siklus Hidup
Siklus hidup kunang-kunang melibatkan empat tahap: telur, larva, pupa, dan dewasa. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing tahap:
- Telur: Siklus hidup kunang-kunang dimulai ketika betina meletakkan telurnya di tanah atau di sekitar permukaan tanah.
- Larva: Setelah telur menetas, kunang-kunang mengalami tahap larva. Larva hidup di tanah dan biasanya memakan serangga kecil, siput, atau cacing tanah.
- Pupa: Setelah beberapa minggu atau bulan, larva akan membentuk kepompong di tanah atau di bawah dedaunan untuk mengalami tahap pupa. Tahap ini merupakan tahap di mana kunang-kunang berubah bentuk dan menjadi dewasa.
- Dewasa: Setelah beberapa minggu atau bulan sebagai pupa, kunang-kunang dewasa keluar dari kepompong dan mulai mencari pasangan untuk berkembang biak. Pada tahap dewasa, kunang-kunang memiliki sayap dan mampu terbang, serta kemampuan mengeluarkan cahaya dari tubuhnya untuk menarik pasangan atau mengusir predator.
Siklus hidup kunang-kunang bervariasi tergantung pada spesiesnya, dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahap siklus hidup juga berbeda-beda. Namun, pada umumnya, siklus hidup kunangkunang berlangsung selama beberapa bulan hingga setahun tergantung pada faktor lingkungan seperti suhu dan ketersediaan makanan.
Habitat

Habitat kunang-kunang biasanya terdapat di daerah-daerah tropis seperti hutan, padang rumput, rawa-rawa, dan area terbuka yang lembab.
Habitat yang disukainya adalah lokasi dengan kelembaban yang tinggi dan terhindar dari cahaya terang. Mereka sering ditemukan di tempat-tempat dengan banyak tanaman seperti pepohonan, semak-semak, dan rumput tinggi, karena tempat-tempat ini menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan.
Di habitat aslinya, kunang-kunang juga berfungsi sebagai indikator lingkungan yang baik karena mereka hanya hidup di daerah yang tidak terkontaminasi dengan polusi dan bahan kimia berbahaya.
Sayangnya, habitatnya semakin berkurang karena hilangnya habitat alaminya akibat perambahan hutan, urbanisasi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, perlindungan habitat hewan ini sangat penting untuk mempertahankan keberadaan mereka di alam liar.
Makanan Kunang Kunang

Makanan kunang-kunang tergantung pada tahap siklus hidup mereka.
Telur: Telur kunang-kunang tidak memerlukan makanan karena mereka belum menetas.
Larva: Larva kunang-kunang umumnya memakan serangga kecil, siput, atau cacing tanah. Beberapa spesies larva kunang-kunang dapat menjadi pemakan tumbuhan dan memakan akar atau daun tanaman.
Pupa: Pupa kunang-kunang tidak memerlukan makanan karena mereka sedang dalam proses transformasi menjadi dewasa.
Dewasa: Kunang-kunang dewasa biasanya tidak memakan apa pun selama periode hidup mereka yang singkat. Sebaliknya, mereka mengandalkan cadangan energi yang telah mereka simpan selama tahap larva dan pupa.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa spesies kunang-kunang, terutama spesies yang hidup di habitat tropis, dapat mengambil nutrisi dari sumber makanan selain serangga. Misalnya, kunang-kunang di Amerika Tengah dan Selatan dapat memakan nektar bunga, sedangkan kunang-kunang di Asia Selatan dapat memakan buah-buahan yang busuk dan memakan nektar dari tanaman.
Namun, mayoritas spesies ini masih bergantung pada serangga sebagai sumber makanan utama mereka.
Menjadi Indikator Lingkungan
Kunang-kunang dapat dijadikan indikator lingkungan karena keberadaan mereka dapat memberikan petunjuk tentang kualitas lingkungan. Beberapa cara kunang-kunang dapat berfungsi sebagai indikator lingkungan adalah:
Keanekaragaman spesies:
Keanekaragaman spesies kunang-kunang dapat menjadi indikator lingkungan yang baik karena kunang-kunang rentan terhadap perubahan lingkungan. Jika lingkungan terganggu atau tercemar, kemungkinan keberadaan hewan unik ini akan menurun dan keanekaragaman spesiesnya akan menurun.
Oleh karena itu, jika jumlah hewan ini di suatu wilayah menurun, hal ini dapat menunjukkan bahwa lingkungan di wilayah tersebut telah terganggu.
Ketersediaan habitat:
Kunang-kunang membutuhkan habitat yang tepat untuk hidup dan berkembang biak. Jika habitatnya terganggu atau hilang, maka populasinya akan menurun. Oleh karena itu, keberadaan hewan ini bisa digunakan untuk mengevaluasi kualitas habitat di suatu wilayah.
Kualitas udara dan air:
Kunang-kunang dapat digunakan untuk mengukur kualitas udara dan air karena mereka rentan terhadap perubahan kualitas lingkungan. Misalnya, jika kunang-kunang mulai menurun jumlahnya di suatu wilayah, ini dapat menunjukkan bahwa ada masalah dengan kualitas udara atau air di wilayah tersebut.
Penggunaan pestisida:
Penggunaan pestisida dapat mempengaruhi populasi kunang-kunang karena serangga ini rentan terhadap bahan kimia. Jika jumlah kunangkunang di suatu wilayah menurun setelah penggunaan pestisida, ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan pestisida tersebut berdampak negatif pada lingkungan.
Dengan demikian, pengamatan terhadap populasi kunangkunang dapat memberikan informasi yang berguna tentang kualitas lingkungan di suatu wilayah.
Cara Memelihara
Bagaimana cara menjaga populasi kunang-kunang?
Kunang-kunang adalah serangga yang hidup di alam liar dan tidak dianjurkan untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mempertahankan populasinya di lingkungan sekitar.
- Jangan menggunakan pestisida: Pestisida dapat membunuh kunang-kunang dan merusak lingkungan tempat mereka tinggal.
- Jaga kelembaban lingkungan: Kunangkunang membutuhkan lingkungan dengan kelembaban yang tinggi. Anda dapat menjaga kelembaban dengan menambahkan tanaman yang membutuhkan air banyak dan menjaga area sekitar tetap lembab.
- Ciptakan lingkungan yang gelap: Kunangkunang biasanya beraktivitas pada malam hari. Anda dapat menciptakan lingkungan yang gelap untuk membantu mereka beraktifitas dengan mematikan lampu terang dan mengurangi cahaya dari gadget.
- Tanam tumbuhan yang disukai kunang-kunang: Serangga ini membutuhkan tempat berlindung dan sumber makanan. Anda dapat menanam tumbuhan yang disukai serangga ini seperti bunga, tumbuhan obat, atau tanaman penghasil buah.
- Jangan mengambil kunang-kunang dari alam liar: Mengambil hewan ini dari habitat alaminya dapat merusak populasi mereka dan mempengaruhi ekosistem.
Jadi, sebaiknya kita tidak memelihara hewan ini secara langsung, namun dengan melakukan hal-hal di atas kita dapat membantu menjaga populasinya di lingkungan sekitar kita.
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah lebih memahami hewan ini. Ternyata keberadaannya memang sudah sulit ditemukan. Jangankan di kota besar, bahkan di pedesaan pun belum tentu bisa ditemukan.
Karena hewan ini memerlukan udara, air, dan lingkungan yang bersih tidak terkontaminasi dengan pestisida dan zat kimia lainnya.
Baca juga:
* Trekking Lubuk Jaha dan Wisata Kunang-kunang
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa, jika suatu tempat ada kunang-kunang maka tempat itu memikiki udara dan air yang bersih dan tidak terkontaminasi dengan pestisida.
Anda pernah meilihat kunang-kunang akhir-akhir ini?
Demikian penjelasan mengenai apa itu kunang-kunang, nama latin, nama lain, jenis, makanan, usia, dan lainnya. Semoga bermanfaat.